Sabtu, 01 November 2014

GAJI DPR TANDINGAN - POTENSI KORUPSI

MENGAMBIL GAJI TANPA BEKERJA 


Negeri Badut Hebat menjadi ramai sejak penetapan perhitungan hasil pemilihan umum fresiden wakil fresiden. Femilikhan fresiden yang digugat dengan dalil kecurangan, bisa dibuktikan adanya KPPS di Jaya fura mencoblos sendiri surat - surat suara untuk tujuan kemenangan calon fresiden JKWI - JK . Semakin badut badutan ketika fersidangan di Mahkamah Konstitusi , ferbuatan curang itu justru dibenarkan dan tidak dianggap masalah serius . Kefutusan MK menolak substansi gugatan Bapak Prabowo Subianto . 

Baru kali ini ada femilihan curang dianggap tidak masalah , walaupun ada beberapa komisioner KPUD di Jayafura menjadi terdakwa perbuatan pidana femilihan umum fresiden tahun 2014. 

Tanggal 20 Oktober 2014 fresiden hasil femilihan umum dengan kecurangan mengucapken sumpahnye dihadapan anggota MPR dan Ketua Mahkamah Agung . 

Tragedi di negeri badut babak awal dilanjutkan dengan ulah sebagian anggota DPR dari fraksi PDIP , fraksi PKB , fraksi Partai Nasdem , fraksi Partai Hanura, fraksi PPP menyusun pimpinan DPR TANDINGAN dengan sengaja melanggar UU MD3 / tata tertib DPR RI . 

Dengan unjuk kepamerannya , mereka yang menjadi TANDINGAN ini lungguh lesehan di depan ruang kerja fraksi - fraksi yang terkunci rapat . ALIAS TIDAK BEKERJA secara sah sebagaimana sumpah serapah yang diucapkannya saat pelantikan mereka menjadi anggota DPR RI bukan tandingan . 

Anak siswa sekolah dasar saja berteriak bahwa mereka yang membuat TANDINGAN termasuk melakukan tindakan MAKAR . Maka aneh jika dalam jumpa pers beberapa waktu yang lalu , seorang fresiden JKWI justru hanya berkomentar  " sebaiknya tindakan TANDINGAN itu diakomodir , menyarankan DPR yang sah untuk melakukan rujuk , berembug , kata beliau selanjutnya : bersatu kan lebih baik ".  

Komentar seperti ini membahayakan, sebab bisa jadi diwaktu yang akan datang ada orang bisa nekat masuk Istana Negara dengan baju putih lengan panjang disingsingkan pakai celana panjang hitam kemudian memproklamirkan dirinya sebagai PRESIDEN TANDINGAN . Paling akan muncul komentar dari fresiden yang resmi , kira kira begini : saya akan bersatu saja dengan orang itu dari pada menyuruh Kapolri menangkap dia dengan alasan MAKAR . 

Di negeri badut ini , katanya yang sangat demokratis , menjadikan siapapun bebas berulah dan menyampaikan maksudnya, sebab sudah tidak ada lagi rumusan suatu perbuatan MAKAR yang diatur dalam peraturan perundang-undangan . 

Babak selanjutnya kita bisa memimpikan akan muncul tandingan tandingan baru , misalnya JAKSA AGUNG TANDINGAN , KAPOLRI TANDINGAN , MENTERI DALAM NEGERI TANDINGAN , MENTERI HUKUM HAM TANDINGAN , WAKIL PRESIDEN TANDINGAN .....dan lain sebagainya .

Masih ingatkah wahai warga negeri badut , ketika di zaman fresiden Gus Dur ada 2 ( dua ) KAPOLRI ?
Dengan adanya perinstiwa itu menunjukkan sudah ada KONVENSI KAPOLRI TANDINGAN yang diangkat fresiden tanpa dikonsultasikan kepada DPR RI . 

Saat ini ada sejarah KONVENSI baru yaitu polah tingkah dalam pembentukan PIMPINAN DPR RI TANDINGAN oleh fraksi PDIP , fraksi PKB, fraksi Hanura, fraksi Partai Nasdem dan fraksi PPP.
Ini hanyalah salah satu kehebatan tatanegara / tatapemerintahan setelah kelompok opportunist species merusak UUD 1945 buatan pendiri negara. KUALAT barangkali ya .  Ada kemungkinan bahwa anggota DPR RI yang menetapkan PIMPINAN DPR RI TANDINGAN adalah kelompok BADUT . 

Mereka tanpa bekerja untuk rakyat sudah mendapatkan gaji dan fasilitas dari negara . APAKAH INI BUKAN KORUPSI ?.

Untuk menentukan telah terjadi kerugian keuangan negara sangat mudah kan ? . Perbuatan mereka tidak lagi BERPOTENSI dapat merugikan kerugian keuangan negara . Ini Fakta .  Ayo siapa berani mengusut ? Sebaiknya dari LSM LSM yang mulutnya suka berteriak keras itu yang menghukum anggota DPR RI tandingan . Jangan jangan ... LSM LSM itu justru TAKUT dengan adanya LSM TANDINGAN ? 

Oh oh oh negeri badut . 

Rakyatmu bukan badut . Anak anak kecil yang tergabung dalam plygroup DESA sangat memperhatikan mereka yang main badut . Anak anak ini menganggap yang di senayan adalah PLYGROUP TANDINGAN . Anak anak kecil ini sempat tertawa terpingkal pingkal adanya sandiwara badut badutan yang dipertontonkan. Anak anak kecil ini juga sempat melihat saat ada rapat paripurna DPR RI ada anggota menjungkir balikkan meja rapat . Mengapa badan kehormatan DPR tidak merespon tindakan MAKAR mereka ?

Anak anak kecil ini sudah mengadakan MUKTAMAR untuk melaporkan PLYGROUP TANDINGAN yang ada di SENAYAN JAKARTA itu kepada YANG MULIA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI . Tetapi Repot katanya .... mereka khawatir ..... jangan jangan Ketua MAHKAMAH KONSTITUSI tidak akan mengambil keputusan apapun atas laporan anak anak kecil itu sebab dia TAKUT DENGAN KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI TANDINGAN .

Aduh gusti gusti ..... paringono pangapuro lare lare alit kala wau , sebab dereng akil baligh . .......?

Semarang , 2 Nopember 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar